BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia setelah kedelai dan
kacang tanah. Kacang hijau juga banyak diminati masyarakat
Indonesia. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein,
besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1,
A, dan E). Manfaat lain dari kacang hijau ialah digunakan untuk pengobatan. Produksi kacang hijau di Indonesia lima tahun terakhir
mengalami naik turun sehingga belum dapat mengimbangi konsumsi dalam negeri.
Produksi kacang
hijau secara nasional pada tahun 2014 mencapai 211.000 ton (rata-rata 1,17
ton/ha) dengan luas panen 180.000 ha. Untuk produksi kacang hijau khususnya di
Sulawesi Selatan pada tahun 2011 sebesar 41.093 ton atau 12% dari total
produksi nasional dengan luas tanam 31.079 ha. Pada tingkat penelitian, hasil kacang hijau dapat
mencapai di atas 2 ton/ha. Senjang hasil antara tingkat penelitian dan tingkat
petani disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya petani belum menggunakan
input sesuai anjuran, teknik budidaya yang kurang
tepat, meliputi pengolahan tanah, cara pemupukan serta pengendalian hama dan
penyakit merupakan beberapa diantara penyebab naik turunnya produksi kacang
hijau.
Kacang
hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi agronomi dan ekonomis, seperti
lebih tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit relatif sedikit,
panen relatif cepat (55-60 hari), dapat ditanam
pada tanah yang kurang subur dan cara budidaya yang mudah.
Permintaan kacang hijau dari tahun ketahun semakin meningkat
melebihi jumlah produksi nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah
mengimpor kacang hijau hingga sebesar 20 ribu ton per tahun, untuk itu produksi
kacang hijau harus ditingkatkan.
Usaha dalam meningkatkan produksi
kacang hijau dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi.
Usaha ekstensifikasi dapat dilakukan dengan perluasan areal ke lahan-lahan
marginal, salah satunya adalah tanah top soil. Tanah top soil memiliki sifat fisik yang mendukung untuk pertumbuhan dan hasil tanaman
yang maksimal.
Usaha intensifikasi adalah dengan
perbaikan cara budidaya melalui paket teknologi yang mampu memberikan output
secara optimal dengan input diusahakan sekecil mungkin. Salah satu teknologi
yang dapat digunakan adalah anjuran pemupukan yang selama ini belum
diaplikasikan menurut dosis yang sesuai. Upaya terbaik untuk meningkatkan
kesuburan tanah adalah melalui penggunaan bahan organik seperti arang sekam, jerami padi dan sabut
kelapa sebagai komponen media tanam. Bahan organik adalah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
Penambahan berbagai
komponen media tanam seperti arang sekam, jerami padi dan sabut
kelapa juga berpengaruh dalam memperbaiki
struktur tanah. Jerami banyak mengandung unsur hara yang merupakan sumber
pupuk organik yang sangat baik dan
bermanfaat bagi kesuburan tanah. Serbuk
gergaji mempunyai daya simpan air dan aerase yang baik, gembur sehingga akar
tidak mengalami kesulitan untuk menembus dan akar mudah berkembang. Penambahan arang sekam pada tanah akan memperbaiki sifat
fisik dan kimia tanah, selain itu pencampuran arang sekam kedalam tanah akan
menyebabkan fosfor tanah menjadi lebih tersedia.
Faktor lainnya yang harus diperhatikan
dalam upaya peningkatkan hasil kacang hijau yaitu dengan pemberian pupuk
organik cair yang diberikan dalam bentuk
larutan. Pupuk organik cair mengandung berbagai jenis unsur hara dan
zat yang diperlukan tanaman. Zat-zat ini berasal dari bahan organik yang digunakan
dalam pembuatannya. Zat tersebut terdiri dari mineral, baik makro maupun mikro,
asam amino, hormon pertumbuhan dan mikroorganisme. Kandungan zat dan unsur hara
harus dalam kondisi yang seimbang sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman.
Dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak
tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk
ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan
kepermukaan tanah dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk organik cair juga mengandung zat pengatur tumbuh seperti Azospirrilium
sp, Rhizobium sp, Azoctobacter sp, Bacillus sp, Bradyrhizobhium sp, Mikroba
pelarut Fospat, Mikroba pendegradasi Selulose, Pseudomonas sp, Microccus sp, Fitohormon alami (Giberellin,
Kinetin, Zeatin, IAA) dan Enzim alami.
Hasil penelitian terhadap ukuran membuka celah stomata daun
kacang kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada pagi, siang dan sore hari,
menunjukkan bahwa stomata membuka maksimal pada pagi hari. Siang hari stomata
tetap membuka tetapi tidak maksimal, untuk mengurangi terjadinya penguapan,
sedangkan pada sore hari terjadi pembukaan stomata lebih besar dari siang hari
Metode ini merupakan metode yang efektif untuk memberikan hara yang terkandung
dalam pupuk, karena pupuk mudah masuk dan terserap ke dalam stomata.
Penelitian komposisi media tanam dengan konsentrasi pupuk
organik cair terhadap kacang hijau belum pernah dilaporkan. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Komposisi Media Tanam dan
Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang
Hijau ( Phaseolus radiatus L.)“
B. Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti merumuskan masalah
yaitu:
1. Bagaimana
pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang
hijau (Phaseolus radiatus L.)?
2. Berapakah
dosis pupuk organik cair yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)?
3. Bagaimana
pengaruh interaksi perlakuan komposisi media tanam dan pemberian konsentrasi
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)?
C. Tujuan penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui
pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang
hijau (Phaseolus radiatus L.)
2. Mengetahui
dosis pupuk organik cair yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
3. Mengetahui
pengaruh interaksi perlakuan komposisi media tanam dan pemberian konsentrasi
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai
sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh komposisi
media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
kacang hijau (Phaseolus radhiatus L.).
2. Sebagai
sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
3.
Sebagai media pembelajaran mengenai
pengaruh komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus
radhiatus L.) bagi pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kacang Hijau
1. Botani Tanaman Kacang Hijau
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Tergolong kedalam golongan tanaman palawija. Tanaman kacang hijau membentuk
polong dan tanaman berbentuk perdu atau semak. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan,
tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili
: Leguminoceae
Genus
: phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus
L
2.
Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian
sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya
menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan
cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya
berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna
daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan,
keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang
antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau
dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15
biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan
lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada
yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang
dengan akar cabang pada permukaan.
3.
Syarat tumbuh dan komposisi kandungan gizi tanaman kacang hijau
Tanaman kacang hijau akan tumbuh dengan baik dan memberikan
hasil panen yang tinggi jika ditanam di lingkungan yang cocok dengan hidupnya.
Sekitar 700 meter dari permukaan laut. Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan
tanaman kacang hijau berkisar antara 25 C – 27 C. Akan tetapi, tanaman kacang
hijau masih bisa tumbuh baik pada suhu udara hingga 35 C. Sifat fisik tanah
yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah tanah gembur dengan
struktur tanah lempung berdebu, dan kedalaman lapisan olah lebih 50 cm, sifat
fisik tanah yang demikian akan mudah mengikat air dan memiliki drainase yang
baik.
No.
|
Uraian
|
Kandungan Gizi
|
1
|
Kalori
(kal)
|
345,00
|
2
|
Protein
(g)
|
22,00
|
3
|
Lemak
(g)
|
1,20
|
4
|
Karbohidrat
(g)
|
62,90
|
5
|
Kalsium
(mg)
|
125,00
|
6
|
Fosfor
(mg)
|
320,00
|
7
|
Zat
besi (mg)
|
6,70
|
8
|
Vitamin
A (SI)
|
157,00
|
9
|
Vitamin
B1 (mg)
|
0,64
|
10
|
Vitamin
C (mg)
|
6,00
|
11
|
Air
(g)
|
10,00
|
Sumber
: S. Rositawaty 2009
4. Manfaat Kacang Hijau
Setiap bagian tanaman kacang hijau memiliki manfaat
masing-masing antara lain daun, bunga, buah, dan biji nya. Kandungan zat dalam
kacang hijau bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti
beri-beri, anemia, wasir, maupun gangguan hati. Zat antioksidannya mampu
memperlambat proses penuaan dan dapat menghalangi penyebaran sel kanker. Kacang
hijau juga sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan karena kandungan
vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan kacang kedelai.
Pupuk organik cair adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal
dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya
berupa cairan. Kandungan bahan kimia didalamnya maksimum 5 %. Penggunaan pupuk
cair memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1. Pengaplikasiannya lebih mudah
dibandingkan dengan pengaplikasian pupuk organik padat.
2. Unsur hara yang terdapat
dalam pupuk cair mudah diserap tanaman.
3. Mengandung mikroorganisme
yang jarang terdapat dalam pupuk organik padat.
4. Pencampuran pupuk organik
cair dengan pupuk organik padat mengaktifkan unsur hara yang ada dalam pupuk organik padat
tersebut.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia
yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk
organik ini adalah mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak
bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara secara cepat.
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman
bahan
organik
dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan
nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman .
Bahan baku yang sangat bagus untuk dibuat pupuk cair berasal
dari sampah organik yaitu bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi
seperti bonggol pisang, rebung, sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Selain
mudah terkomposisi, bahan ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Didalam pupuk organik cair mengandung unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman seperti unsur hara makro yakni Nitrogen, Fosfor,
Kalium, Kalsium, Belerang dan unsur hara mikro yang meliputi klor (Cl),
besi/ferum, mangan, iodium, seng, selenium, tembaga.
Pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari bahan
organik, seperti bonggol pisang sebagai sumber bakteri. Selain itu adanya
penambahan gula merah, air beras dan air kelapa
merupakan cadangan makanan untuk bakteri dalam proses fermentasi. Pupuk
organik cair yang dikatakan sudah jadi dan siap digunakan yakni jika pupuk
tersebut memiliki bercak-bercak putih pada permukannya,berwarna kuning
kecoklatan dengan aroma menyengat.
Pemberian pupuk cair paling baik diberikan pada tanaman yang
sedang dalam masa vegetatif dan masa perkembangbiakan. Pupuk yang diberikan
lewat daun dengan cepat dapat diabsorbsi oleh daun. Pemberian pupuk organik
cair merupakan salah satu cara mengatasi defisiensi unsur hara makro maupun
mikro.
Kelebihan pemakaian pupuk melalui daun dibanding pupuk
melalui akar adalah :
a.
Pupuk pada daun dapat memberikan hara sesuai kebutuhan tanaman, hara yang
dibutuhkan tanaman memang relatif sedikit tetapi bersifat kontinyu, oleh karena
itu pupuk daun diberikan lebih sering tetapi dosisnya rendah.
b.
Pupuk yang diberikan kedalam tanah tidak seluruhnya mencapai akar tanaman
karena adanya beberapa kendala, baik dari sifat kimia atau sifat fisik tanah.
c.
Kelarutan pupuk pada daun lebih baik dibandingkan pupuk pada akar.
d.
Pemberiannya dapat lebih merata.
e.
Kepekatan dapat diatur sesuai pertumbuhan tanaman.
Keuntungan pemupukan melalui daun antara lain, adalah
menghindari terjadi kompetisi pengambilan unsur hara dalam tanah, menghindari
kerusakan tanah akibat pemupukan melalui tanah terlalu berat, tidak ada unsur
hara yang terbuang, tidak mencemari lingkungan, tanaman tumbuh cepat, perakaran
tumbuh lebat dan kuat, merangsang tanaman cepat berbunga dan berbuah.
Pupuk cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk cair mudah diserap oleh
tanaman karena unsur-unsurnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara melalui akar
namun daun juga memiliki kemampuan untuk menyerap unsur hara sehingga
penggunaan pupuk dapat dilakukan dengan cara menyiram tanah dan menyemprotkan
pada tanaman. penggunaan pupuk cair dilakukan pada saat proses pertumbuhan
vegetatif. Pada saat penggunaan pupuk cair organik berarti kita sudah memupuk
tanaman, menyiram tanaman, dan mengobati tanaman. Pada proses pembuatan pupuk
organik cair dapat mengurangi dampak sampah di lingkungan sekitar. Selain itu
pupuk organik juga berperan sebagai sumber makanan bagi organisme tanah, efek
positifnya, dapat meningkatkan jumlah dan mikroorganisme tanah sehingga tanah
menjadi gembur dan mudah menyerap air.
C. Media Tanam
Penambahan berbagai
komponen media tanam seperti arang sekam, jerami padi dan sabut kelapa juga berpengaruh dalam memperbaiki struktur tanah. Penambahan arang sekam pada tanah akan memperbaiki sifat
fisik dan kimia tanah, selain itu pencampuran arang sekam kedalam tanah akan
menyebabkan fosfor tanah menjadi lebih tersedia. Jerami
padi banyak mengandung unsur hara yang merupakan sumber pupuk organik yang
sangat baik dan bermanfaat bagi
kesuburan tanah. Sabut kelapa mempunyai
daya simpan air dan aerase yang baik, gembur sehingga akar tidak mengalami
kesulitan untuk menembus dan akar mudah berkembang.
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
Parman
(2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk cair organik
terhadap tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) bahan yang digunakan adalah
limbah sayur-sayuran dan kotoran ternak kambing. Dosis yang diberikan yakni 0
ml, 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml setiap liternya. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, bahwa dengan pemberian pupuk organik cair dapat berpengaruh nyata
terhadap jumlah daun. Selain itu dengan pemberian dosis 4 mL dapat memberikan
berat basah umbi terbaik dibanding dengan perlakuan lainnya. Hadisuwito (2012)
mengatakan bahwa dosis yang dianjurkan untuk tanaman sayur, tanaman hias berkisar 5-10 ml.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Inrello, Kecamatan
Keera, Kabupaten Wajo selama kurang lebih 60 hari yaitu dari bulan Oktober -
Desember 2015
B. Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan antara lain yaitu cangkul, polybag,
ember, alat semprot, pisau, mistar / meteran, kamera, kertas label, timbangan,
tali raffia, jerigen, botol penampung dan alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain yaitu benih tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.), tanah top soil, arang sekam,
jerami padi, dan sabut kelapa, bonggol pisang 2 kg, 2 liter air kelapa, 2 liter
air cucian beras, 500 gram gula pasir.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
dengan pola Rancangan Acak Lengkap
(RAL)
Faktorial yang terdiri dari 2
faktor, yaitu komposisi media tanam dengan 3 taraf perlakuan dan konsentrasi
pemberian pupuk organik cair dengan 4 taraf perlakuan. Terdiri dari 3 ulangan, sehingga
terdapat 36 unit percobaan. Perlakuan yang
dimaksud adalah : Faktor pertama komposisi media
tanam: M0 (tanah top soil + arang sekam), M1 (tanah top soil + jerami padi), M2
(tanah top soil + sabut kelapa) dan faktor kedua konsentrasi pemberian pupuk
organik cair (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 (0 ml/liter air), P1 (10
ml/liter air), P2 (20 ml/liter air), P3 (30 ml/liter air).
Variabel yang diamati dalam
penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (buah), umur berbunga
(hari), Umur panen (hari), jumlah polong per tanaman (buah), produksi polong /
plot (g), dan berat 100 biji kering (g).
Setiap polibag akan diberi kode. Misal (M1, P1) untuk
perlakuan 1 media tanam dengan perlakuan 2 untuk pupuk organik cair,
pengulangan ke-1, sampai seterusnya.
Untuk meletakkan polibag pada baris, maka peneliti akan
menggunakan sistem acak. Pada penelitian ini ada 3 baris atau ulangan dengan
diletakkan 12 polibag per barisnya secara acak.
D. Prosedur Penelitian
1.
Pembuatan Pupuk Organik Cair
Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan utama 2 kg bonggol pisang ditumbuk
sampai halus, 2 liter air cucian beras, 2 liter air kelapa dan gula 500 g, lalu
semuanya dicampurkan dan dimasukkan di dalam jerigen 10 liter, di aduk hingga
rata, kemudian ditutup rapat lalu diamkan selama 10-20 hari agar bakteri yang
berada dalam wadah bisa berkembang dengan cepat. Setelah pembiakan bakteri
selesai jerigen sudah dapat dibuka. Saring dan masukkan ke dalam wadah yg
bersih (botol). Selama penyimpanan pupuk cair, botol sebaiknya ditutup pakai
plastik atau kertas agar terjadi sirkulasi udara. Jika langsung ditutup maka
pupuk cair akan menghasilkan gas.
2.
Persediaan Media Tanam dan Penanaman Bibit
Media tanam yang paling bagus untuk bertanam kacang hijau
didalam polibag adalah media tanam yang berupa tanah sawah, pupuk kandang,
arang sekam, jerami, dan serbuk gergaji. Media tanam yang sudah dicampur
dimasukkan ke dalam polybag yang berdiameter 30 x 40 cm. Setelah media tanam
disiapkan, maka dilakukan penanaman dimana dibuat lubang sedalam 3-5 cm dengan
cara ditugal. Selanjutnya benih dimasukkan kedalam lubang tanam, dan setiap
lubang tanam diisi 3 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah. Bila benih
telah tumbuh, kemudian diperjarang menjadi 1 tanaman per lubang. Setelah benih
ditanam, kemudian disiram air sampai merata.
3.
Penyediaan Larutan Pupuk Untuk Perlakuan
Penyediaan larutan Pupuk Organik Cair (POC) sesuai dengan
perlakuan yang akan dilakukan yakni dengan jumlah larutan berbeda dalam 1
liter.
a. P1=
0 ml POC + 1000 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
b. P2=
10 ml POC + 990 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
c.
P3 = 20 ml POC + 980 ml air bersih =
1000 ml / 1 l
d. P4
= 30 ml POC + 970 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
Cairan pupuk yang telah dibuat dinyatakan sebagai cairan
pekat yang harus di encerkan dengan air bersih. Karena jika tidak diencerkan
dan langsung disiramkan pada tanaman maka ada kemungkinan tanaman bisa mati
dikarenakan konsentrasi yang terlalu tinggi.
4. Pemeliharaan dan Pemberian Perlakuan
Setiap perlakuan diberikan dosis yang berbeda yakni 0 mL (
control), 10 mL, 20 mL, 30 mL, masing –
masing dalam setiap 1 liter dengan 3 x pengulangan.
Setelah
penanaman dilakukan, maka tanaman disiram 1 kali sehari yaitu sore hari dengan
cara disiram secukupnya. Selama pertumbuhan, dilakukan penyiangan jika terdapat
gulma. Perlakuan pupuk organik cair dilakukan pada saat kacang hijau mencapai
masa vegetative yaitu berusia 3 minggu (21 hari setelah tanam). Dan perlakuan
dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai usia panen terakhir setelah
penyeleksian tanaman.
5. Parameter yang diamati
a)
Tinggi tanaman (cm).
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai titik
tumbuh tanaman menggunakan meteran. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap
minggu dimulai dari 3 MST hingga 6 MST.
b)
Jumlah cabang (buah)
Pengamatan jumlah cabang dimulai pada saat tanaman berumur 4
MST. Jumlah cabang dihitung dengan menghitung semua cabang primer yang ada pada
setiap tanaman.
c)
Umur berbunga (hari)
Umur berbunga diamati setelah 75 % tanaman telah
mengeluarkan bunga.
d) Umur panen (hari)
Umur panen dihitung pada saat
polong siap dipanen berwarna coklat kehitaman dan kulit mengeras. Umur panen
dihitung ketika kelihatan polong pertama matang.
e) Jumlah polong per tanaman (buah)
Pengamatan dilakukan terhadap
semua polong yang berisi setiap tanaman sampel dengan menghitung jumlah polong
berisi. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen.
f) Berat polong per tanaman (g)
Berat
polong dihitung dengan menjumlahkan berat semua polong yang dihasilkan per
tanaman pada akhir pengamatan.
g) Produksi polong / plot (g)
Produksi polong dihitung dengan
menjumlahkan semua polong dalam satu plot pada akhir pengamatan.
6. Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan sidik ragam
ANOVA dua arah . Anova digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nyata
antara nilai rata-rata dengan lebih dari dua macam perlakuan.
Penelitian ini memiliki 2 perlakuan yaitu terdiri dari
komposisi media tanam dengan dosis pupuk organik cair. Sedangkan faktor lain
seperti cahaya, air, kelembaban udara, Ph tanah semua dalam keadaan homogen. (Syahid, 2009) Jika F hitung
> F table berarti sidik ragam menunjukkan perlakuan berbeda nyata sehingga
perlu dilakukan uji lanjutan yang akan dijelaskan secara khusus. Dilanjutkan
dengan uji Duncant Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Uji DMRT nilai
pembandingnya sebanyak P - 1 (jumlah perlakuan – 1) atau tergantung banyaknya
perlakuan. Artinya apabila perlakuan ada berjumlah 10, maka nilai pembandingnya
sebanyak 9. Untuk menggunakan uji ini, ada 5 atribut yang diperlukan yaitu:
a.
Data rata – rata perlakuan
b.
Taraf nyata
c.
Jumlah perlakuan
d.
Derajat bebas (db) galat / error
e.
Tabel Duncan untuk menentukan nilai kritis uji perbandingan.
El Yucateco Salsa Picante de Chile Habanero Hot - Mapyro
BalasHapusSave when you order 양주 출장안마 El Yucateco Salsa Picante de Chile Habanero Hot and thousands of other 오산 출장마사지 foods from 안성 출장마사지 Mapyro. Fast delivery 양산 출장마사지 to your home or 여주 출장마사지 office.