Proposal Penelitian


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

      Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau juga banyak diminati masyarakat Indonesia. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari kacang hijau ialah digunakan untuk pengobatan. Produksi kacang hijau di Indonesia lima tahun terakhir mengalami naik turun sehingga belum dapat mengimbangi konsumsi dalam negeri.
Produksi kacang hijau secara nasional pada tahun 2014 mencapai 211.000 ton (rata-rata 1,17 ton/ha) dengan luas panen 180.000 ha. Untuk produksi kacang hijau khususnya di Sulawesi Selatan pada tahun 2011 sebesar 41.093 ton atau 12% dari total produksi nasional dengan luas tanam 31.079 ha. Pada tingkat penelitian, hasil kacang hijau dapat mencapai di atas 2 ton/ha. Senjang hasil antara tingkat penelitian dan tingkat petani disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya petani belum menggunakan input sesuai anjuran, teknik budidaya yang kurang tepat, meliputi pengolahan tanah, cara pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit merupakan beberapa diantara penyebab naik turunnya produksi kacang hijau.
Kacang hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi agronomi dan ekonomis, seperti lebih tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit relatif sedikit, panen relatif cepat (55-60 hari), dapat ditanam pada tanah yang kurang subur dan cara budidaya yang mudah.
Permintaan kacang hijau dari tahun ketahun semakin meningkat melebihi jumlah produksi nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mengimpor kacang hijau hingga sebesar 20 ribu ton per tahun, untuk itu produksi kacang hijau harus ditingkatkan.
Usaha dalam meningkatkan produksi kacang hijau dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi. Usaha ekstensifikasi dapat dilakukan dengan perluasan areal ke lahan-lahan marginal, salah satunya adalah tanah top soil. Tanah top soil memiliki sifat fisik yang  mendukung untuk pertumbuhan dan hasil tanaman yang maksimal.
Usaha intensifikasi adalah dengan perbaikan cara budidaya melalui paket teknologi yang mampu memberikan output secara optimal dengan input diusahakan sekecil mungkin. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah anjuran pemupukan yang selama ini belum diaplikasikan menurut dosis yang sesuai. Upaya terbaik untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah melalui penggunaan bahan organik seperti arang sekam, jerami padi dan sabut kelapa sebagai komponen media tanam. Bahan organik adalah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Penambahan berbagai komponen media tanam seperti arang sekam, jerami padi dan sabut kelapa juga berpengaruh dalam memperbaiki struktur tanah. Jerami banyak mengandung unsur hara yang merupakan sumber pupuk organik yang sangat baik dan  bermanfaat bagi kesuburan tanah. Serbuk gergaji mempunyai daya simpan air dan aerase yang baik, gembur sehingga akar tidak mengalami kesulitan untuk menembus dan akar mudah berkembang. Penambahan arang sekam pada tanah akan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, selain itu pencampuran arang sekam kedalam tanah akan menyebabkan fosfor tanah menjadi lebih tersedia.
Faktor lainnya yang harus diperhatikan dalam upaya peningkatkan hasil kacang hijau yaitu dengan pemberian pupuk organik cair yang diberikan dalam bentuk larutan. Pupuk organik cair mengandung berbagai jenis unsur hara dan zat yang diperlukan tanaman. Zat-zat ini berasal dari bahan organik yang digunakan dalam pembuatannya. Zat tersebut terdiri dari mineral, baik makro maupun mikro, asam amino, hormon pertumbuhan dan mikroorganisme. Kandungan zat dan unsur hara harus dalam kondisi yang seimbang sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman. Dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan kepermukaan tanah dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk organik cair juga mengandung  zat pengatur tumbuh seperti Azospirrilium sp, Rhizobium sp, Azoctobacter sp, Bacillus sp, Bradyrhizobhium sp, Mikroba pelarut Fospat, Mikroba pendegradasi Selulose, Pseudomonas sp, Microccus sp, Fitohormon alami (Giberellin, Kinetin, Zeatin, IAA) dan Enzim alami.
Hasil penelitian terhadap ukuran membuka celah stomata daun kacang kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada pagi, siang dan sore hari, menunjukkan bahwa stomata membuka maksimal pada pagi hari. Siang hari stomata tetap membuka tetapi tidak maksimal, untuk mengurangi terjadinya penguapan, sedangkan pada sore hari terjadi pembukaan stomata lebih besar dari siang hari Metode ini merupakan metode yang efektif untuk memberikan hara yang terkandung dalam pupuk, karena pupuk mudah masuk dan terserap ke dalam stomata.
Penelitian komposisi media tanam dengan konsentrasi pupuk organik cair terhadap kacang hijau belum pernah dilaporkan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus L.)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti merumuskan masalah yaitu:
1.      Bagaimana pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)?
2.      Berapakah dosis pupuk organik cair yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)?
3.      Bagaimana pengaruh interaksi perlakuan komposisi media tanam dan pemberian konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
2.      Mengetahui dosis pupuk organik cair yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
3.      Mengetahui pengaruh interaksi perlakuan komposisi media tanam dan pemberian konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
D. Manfaat Penelitian
1.      Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radhiatus L.).
2.      Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
3.      Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radhiatus L.) bagi pembaca.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


A. Kacang Hijau

 1. Botani Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Tergolong kedalam golongan tanaman palawija. Tanaman kacang hijau membentuk polong dan tanaman berbentuk perdu atau semak. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminoceae
Genus : phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L

2. Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.



3. Syarat tumbuh dan komposisi kandungan gizi tanaman kacang hijau
Tanaman kacang hijau akan tumbuh dengan baik dan memberikan hasil panen yang tinggi jika ditanam di lingkungan yang cocok dengan hidupnya. Sekitar 700 meter dari permukaan laut. Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau berkisar antara 25 C – 27 C. Akan tetapi, tanaman kacang hijau masih bisa tumbuh baik pada suhu udara hingga 35 C. Sifat fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah tanah gembur dengan struktur tanah lempung berdebu, dan kedalaman lapisan olah lebih 50 cm, sifat fisik tanah yang demikian akan mudah mengikat air dan memiliki drainase yang baik.
No.
Uraian
Kandungan Gizi
1
Kalori (kal)
345,00
2
Protein (g)
22,00
3
Lemak (g)
1,20
4
Karbohidrat (g)
62,90
5
Kalsium (mg)
125,00
6
Fosfor (mg)
320,00
7
Zat besi (mg)
6,70
8
Vitamin A (SI)
157,00
9
Vitamin B1 (mg)
0,64
10
Vitamin C (mg)
6,00
11
Air (g)
10,00
Sumber : S. Rositawaty 2009
 4. Manfaat Kacang Hijau
Setiap bagian tanaman kacang hijau memiliki manfaat masing-masing antara lain daun, bunga, buah, dan biji nya. Kandungan zat dalam kacang hijau bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti beri-beri, anemia, wasir, maupun gangguan hati. Zat antioksidannya mampu memperlambat proses penuaan dan dapat menghalangi penyebaran sel kanker. Kacang hijau juga sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan karena kandungan vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan kacang kedelai.
Pupuk organik cair adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Kandungan bahan kimia didalamnya maksimum 5 %. Penggunaan pupuk cair memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1. Pengaplikasiannya lebih mudah dibandingkan dengan pengaplikasian pupuk organik padat.
2. Unsur hara yang terdapat dalam pupuk cair mudah diserap tanaman.
3. Mengandung mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organik padat.
4. Pencampuran pupuk organik cair dengan pupuk organik padat mengaktifkan unsur  hara yang ada dalam pupuk organik padat tersebut.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara secara cepat.
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan
organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman .
Bahan baku yang sangat bagus untuk dibuat pupuk cair berasal dari sampah organik yaitu bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti bonggol pisang, rebung, sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Selain mudah terkomposisi, bahan ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Didalam pupuk organik cair mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti unsur hara makro yakni Nitrogen, Fosfor, Kalium, Kalsium, Belerang dan unsur hara mikro yang meliputi klor (Cl), besi/ferum, mangan, iodium, seng, selenium, tembaga.
Pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari bahan organik, seperti bonggol pisang sebagai sumber bakteri. Selain itu adanya penambahan gula merah, air beras dan air kelapa  merupakan cadangan makanan untuk bakteri dalam proses fermentasi. Pupuk organik cair yang dikatakan sudah jadi dan siap digunakan yakni jika pupuk tersebut memiliki bercak-bercak putih pada permukannya,berwarna kuning kecoklatan dengan aroma menyengat.
Pemberian pupuk cair paling baik diberikan pada tanaman yang sedang dalam masa vegetatif dan masa perkembangbiakan. Pupuk yang diberikan lewat daun dengan cepat dapat diabsorbsi oleh daun. Pemberian pupuk organik cair merupakan salah satu cara mengatasi defisiensi unsur hara makro maupun mikro.
Kelebihan pemakaian pupuk melalui daun dibanding pupuk melalui akar adalah :
a. Pupuk pada daun dapat memberikan hara sesuai kebutuhan tanaman, hara yang dibutuhkan tanaman memang relatif sedikit tetapi bersifat kontinyu, oleh karena itu pupuk daun diberikan lebih sering tetapi dosisnya rendah.
b. Pupuk yang diberikan kedalam tanah tidak seluruhnya mencapai akar tanaman karena adanya beberapa kendala, baik dari sifat kimia atau sifat fisik tanah.
c. Kelarutan pupuk pada daun lebih baik dibandingkan pupuk pada akar.
d. Pemberiannya dapat lebih merata.
e. Kepekatan dapat diatur sesuai pertumbuhan tanaman.
Keuntungan pemupukan melalui daun antara lain, adalah menghindari terjadi kompetisi pengambilan unsur hara dalam tanah, menghindari kerusakan tanah akibat pemupukan melalui tanah terlalu berat, tidak ada unsur hara yang terbuang, tidak mencemari lingkungan, tanaman tumbuh cepat, perakaran tumbuh lebat dan kuat, merangsang tanaman cepat berbunga dan berbuah.
Pupuk cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk cair mudah diserap oleh tanaman karena unsur-unsurnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara melalui akar namun daun juga memiliki kemampuan untuk menyerap unsur hara sehingga penggunaan pupuk dapat dilakukan dengan cara menyiram tanah dan menyemprotkan pada tanaman. penggunaan pupuk cair dilakukan pada saat proses pertumbuhan vegetatif. Pada saat penggunaan pupuk cair organik berarti kita sudah memupuk tanaman, menyiram tanaman, dan mengobati tanaman. Pada proses pembuatan pupuk organik cair dapat mengurangi dampak sampah di lingkungan sekitar. Selain itu pupuk organik juga berperan sebagai sumber makanan bagi organisme tanah, efek positifnya, dapat meningkatkan jumlah dan mikroorganisme tanah sehingga tanah menjadi gembur dan mudah menyerap air.

C. Media Tanam

Penambahan berbagai komponen media tanam seperti arang sekam, jerami padi dan sabut kelapa juga berpengaruh dalam memperbaiki struktur tanah. Penambahan arang sekam pada tanah akan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, selain itu pencampuran arang sekam kedalam tanah akan menyebabkan fosfor tanah menjadi lebih tersedia. Jerami padi banyak mengandung unsur hara yang merupakan sumber pupuk organik yang sangat baik dan  bermanfaat bagi kesuburan tanah. Sabut kelapa mempunyai daya simpan air dan aerase yang baik, gembur sehingga akar tidak mengalami kesulitan untuk menembus dan akar mudah berkembang.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

Parman (2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk cair organik terhadap tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) bahan yang digunakan adalah limbah sayur-sayuran dan kotoran ternak kambing. Dosis yang diberikan yakni 0 ml, 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml setiap liternya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, bahwa dengan pemberian pupuk organik cair dapat berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Selain itu dengan pemberian dosis 4 mL dapat memberikan berat basah umbi terbaik dibanding dengan perlakuan lainnya. Hadisuwito (2012) mengatakan bahwa dosis yang dianjurkan untuk tanaman sayur, tanaman hias berkisar 5-10 ml.

BAB III

METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Desa Inrello, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo selama kurang lebih 60 hari yaitu dari bulan Oktober - Desember 2015

B. Alat dan Bahan yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan antara lain yaitu cangkul, polybag, ember, alat semprot, pisau, mistar / meteran, kamera, kertas label, timbangan, tali raffia, jerigen, botol penampung dan alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain yaitu benih tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.), tanah top soil, arang sekam, jerami padi, dan sabut kelapa, bonggol pisang 2 kg, 2 liter air kelapa, 2 liter air cucian beras, 500 gram gula pasir.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu komposisi media tanam dengan 3 taraf perlakuan dan konsentrasi pemberian pupuk organik cair dengan 4 taraf perlakuan. Terdiri dari 3 ulangan, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Perlakuan yang dimaksud  adalah : Faktor pertama komposisi media tanam: M0 (tanah top soil + arang sekam), M1 (tanah top soil + jerami padi), M2 (tanah top soil + sabut kelapa) dan faktor kedua konsentrasi pemberian pupuk organik cair (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 (0 ml/liter air), P1 (10 ml/liter air), P2 (20 ml/liter air), P3 (30 ml/liter air).
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (buah), umur berbunga (hari), Umur panen (hari), jumlah polong per tanaman (buah), produksi polong / plot (g), dan berat 100 biji kering (g).
Setiap polibag akan diberi kode. Misal (M1, P1) untuk perlakuan 1 media tanam dengan perlakuan 2 untuk pupuk organik cair, pengulangan ke-1, sampai seterusnya.
Untuk meletakkan polibag pada baris, maka peneliti akan menggunakan sistem acak. Pada penelitian ini ada 3 baris atau ulangan dengan diletakkan 12 polibag per barisnya secara acak.

D. Prosedur Penelitian

 1.  Pembuatan Pupuk Organik Cair
Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.  Bahan utama 2 kg bonggol pisang ditumbuk sampai halus, 2 liter air cucian beras, 2 liter air kelapa dan gula 500 g, lalu semuanya dicampurkan dan dimasukkan di dalam jerigen 10 liter, di aduk hingga rata, kemudian ditutup rapat lalu diamkan selama 10-20 hari agar bakteri yang berada dalam wadah bisa berkembang dengan cepat. Setelah pembiakan bakteri selesai jerigen sudah dapat dibuka. Saring dan masukkan ke dalam wadah yg bersih (botol). Selama penyimpanan pupuk cair, botol sebaiknya ditutup pakai plastik atau kertas agar terjadi sirkulasi udara. Jika langsung ditutup maka pupuk cair akan menghasilkan gas.
 2.  Persediaan Media Tanam dan Penanaman Bibit
Media tanam yang paling bagus untuk bertanam kacang hijau didalam polibag adalah media tanam yang berupa tanah sawah, pupuk kandang, arang sekam, jerami, dan serbuk gergaji. Media tanam yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam polybag yang berdiameter 30 x 40 cm. Setelah media tanam disiapkan, maka dilakukan penanaman dimana dibuat lubang sedalam 3-5 cm dengan cara ditugal. Selanjutnya benih dimasukkan kedalam lubang tanam, dan setiap lubang tanam diisi 3 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah. Bila benih telah tumbuh, kemudian diperjarang menjadi 1 tanaman per lubang. Setelah benih ditanam, kemudian disiram air sampai merata.
 3.  Penyediaan Larutan Pupuk Untuk Perlakuan
Penyediaan larutan Pupuk Organik Cair (POC) sesuai dengan perlakuan yang akan dilakukan yakni dengan jumlah larutan berbeda dalam 1 liter.
a. P1= 0 ml POC + 1000 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
b. P2= 10 ml POC + 990 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
c. P3  = 20 ml POC + 980 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
d. P4 = 30 ml POC + 970 ml air bersih = 1000 ml / 1 l
Cairan pupuk yang telah dibuat dinyatakan sebagai cairan pekat yang harus di encerkan dengan air bersih. Karena jika tidak diencerkan dan langsung disiramkan pada tanaman maka ada kemungkinan tanaman bisa mati dikarenakan konsentrasi yang terlalu tinggi.
4.  Pemeliharaan dan Pemberian Perlakuan
Setiap perlakuan diberikan dosis yang berbeda yakni 0 mL ( control), 10 mL, 20 mL, 30 mL,  masing – masing dalam setiap 1 liter dengan 3 x pengulangan.
Setelah penanaman dilakukan, maka tanaman disiram 1 kali sehari yaitu sore hari dengan cara disiram secukupnya. Selama pertumbuhan, dilakukan penyiangan jika terdapat gulma. Perlakuan pupuk organik cair dilakukan pada saat kacang hijau mencapai masa vegetative yaitu berusia 3 minggu (21 hari setelah tanam). Dan perlakuan dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai usia panen terakhir setelah penyeleksian tanaman.
5.  Parameter yang diamati
a) Tinggi tanaman (cm).
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai titik tumbuh tanaman menggunakan meteran. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu dimulai dari 3 MST hingga 6 MST.
b) Jumlah cabang (buah)
Pengamatan jumlah cabang dimulai pada saat tanaman berumur 4 MST. Jumlah cabang dihitung dengan menghitung semua cabang primer yang ada pada setiap tanaman.
c) Umur berbunga (hari)
Umur berbunga diamati setelah 75 % tanaman telah mengeluarkan bunga.
d) Umur panen (hari)
Umur panen dihitung pada saat polong siap dipanen berwarna coklat kehitaman dan kulit mengeras. Umur panen dihitung ketika kelihatan polong pertama matang.
e) Jumlah polong per tanaman (buah)
Pengamatan dilakukan terhadap semua polong yang berisi setiap tanaman sampel dengan menghitung jumlah polong berisi. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen.
f) Berat polong per tanaman (g)
            Berat polong dihitung dengan menjumlahkan berat semua polong yang dihasilkan per tanaman pada akhir pengamatan.
g) Produksi polong / plot (g)
Produksi polong dihitung dengan menjumlahkan semua polong dalam satu plot pada akhir pengamatan.

6.  Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA dua arah . Anova digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nyata antara nilai rata-rata dengan lebih dari dua macam perlakuan.
Penelitian ini memiliki 2 perlakuan yaitu terdiri dari komposisi media tanam dengan dosis pupuk organik cair. Sedangkan faktor lain seperti cahaya, air, kelembaban udara, Ph tanah semua dalam keadaan homogen. (Syahid, 2009) Jika F hitung > F table berarti sidik ragam menunjukkan perlakuan berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjutan yang akan dijelaskan secara khusus. Dilanjutkan dengan uji Duncant Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Uji DMRT nilai pembandingnya sebanyak P - 1 (jumlah perlakuan – 1) atau tergantung banyaknya perlakuan. Artinya apabila perlakuan ada berjumlah 10, maka nilai pembandingnya sebanyak 9. Untuk menggunakan uji ini, ada 5 atribut yang diperlukan yaitu:
a. Data rata – rata perlakuan
b. Taraf nyata
c. Jumlah perlakuan
d. Derajat bebas (db) galat / error
e. Tabel Duncan untuk menentukan nilai kritis uji perbandingan.

1 Response to "Proposal Penelitian"

  1. El Yucateco Salsa Picante de Chile Habanero Hot - Mapyro
    Save when you order 양주 출장안마 El Yucateco Salsa Picante de Chile Habanero Hot and thousands of other 오산 출장마사지 foods from 안성 출장마사지 Mapyro. Fast delivery 양산 출장마사지 to your home or 여주 출장마사지 office.

    BalasHapus